Pemeliharaan Sistem Bahan Bakar Diesel
Sebelum
melakukan pemeliharaan terhadap komponen sistem bahan bakar diesel, maka setiap bagian yang perlu
dirawat/ dipelihara harus dibersihkan dari luar sebelum dibongkar. Pemeliharaan
sistem bahan bakar bakar diesel dilakukan sesuai dengan arah aliran solar.
1.
Pemeliharaaan
Tangki Bahan Bakar
Langkah
pertama yang dilakukan dalam pemeliharaan tangki bahan bakar adalah mengecek
lamp indikator ketinggian water detection
switch (reedswitch), kemudian
membuka baut tap dan buang air/ kotoran pada tangki. Tutup dan keraskan kembali
baut tap jika semua kotoran dari tangki sudah dikeluarkan.
Cara
ini dilakukan karena air lebih berat daripada bahan bakar diesel sehingga akan
berada dibawah, pelampung lebih ringan dari air, tetapi lebih berat dari bahan
bakar, oleh sebab itu, pelampung akan naik bila permukaan air dibawah bahan
bakar naik. Pada saat mencapai ketinggian water
detection switch (reedswitch)
magnet didalam pelampung akan menghubungkan switch
dan lampu indikator akan menyala.
Untuk
melancarkan pembuangan, gerakan pompa tangan. Jika ada pompa tangan, maka
kendurkan salah satu sambungan slang pada pemisah air, supaya terjadi ventilasi
udara. Bila pada sambungan isap pompa bahan bakar terdapat saringan kasar, maka
lepas saringan tersebut dan bersihkan dengan solar. Waktu pemasangan kembali,
perhatikan dudukan paking perapat dan
O ring.
2.
Pemeliharaan
Saringan Bahan Bakar
Saringan
bahan bakar berfungsi untuk memisahkan kotoran yang dibawa oleh solar agar ikut
masuk ke dalam pompa bahan bakar maupun masuk ke dalam mesin. Jika kotoran
masuk ke dalam pompa atau ke mesin, maka dinding silinder akan tergores
sehingga bisa menyebabkan dinding cilinder
cepat rusak. Filter bahan bakar perlu
diganti maksimal setelah menempuh jarak pemakaian 20.000 km. Saringan bahan
bakar perlu dibersihkan secara rutin dengan memutar saringan bahan bakar dan
melepaskan dari dudukannya. Menyemprot saringan dengan kompresor sampai bersih.
Setelah bersih memasang kembali saringan bahan bakar dan isi dengan solar.
Gambar. Melepas Saringan Bahan Bakar
Gambar. Menguras Air Pada Water Sedimenter
3.
Membuang
Air Pada Water Sedimenter
Water
sedimenter berfungsi untuk memisahkan antara air dengan solar
sehingga tidak ada air yang ikut diinjeksikan. Pada water sedimenter, terdapat lampu indikator yang memberi tanda
kepada pengemudi banyaknya air yang berada pada water sedimenter. Cara menguras air pada water sedimenter adalah dengan memutar baut penguras yang terletak
pada bagian bawah water sedimenter
sampai kendur sehingga air yang berada di dalam keluar semuanya.
4.
Servis
Saringan Udara
Elemen
saringan udara ada dua tipe, yaitu tipe kertas dan tipe rendam oli. Untuk saringan
tipe rendam oli, tidak perlu diganti, tetapi cukup dibersihkan saja karena
terbuat dari bahan kawat dan glasswood.
Penggantian elemen saringan udara tipe kertas dilakukan setiap 10.000 km.
Cara
menyervis elemen saringan udara adalah buka tutup saringan udara lalu ambil
elemen dari rumahnya. Jika warnanya telah hitam, lebih baik saringan udara
diganti. Jika masih baik, bersihkan dengan udara bertekanan dari arah dalam ke
luar. Bersihkan rumah saringan udara dengan kain yang telah dibasahi dengan
solar agar bersih.
Untuk
saringan udara jenis rendam oli, elemen saringan oli dicuci dengan minyak tanah
atau solar, sikat dan kuas sampai bersih dari kotoran yang menempel pada elemen
lalu keringkan pada sinar matahari. Bersihkan rumah elemen saringan dengan kain
dan buanglah oli yang telah mengendap sampai benar-benar bersih. Setelah bersih,
isikan oli mesin ke dalam rumah saringan sampai batas ketinggian oli. Pasang kembali
elemen saringan yang telah dikeringkan ke dalam rumah saringan.
Gambar. Membersihkan Saringan Udara
5.
Membuang
Udara dari Saluran Bahan Bakar
Bila
dirasakan ada gangguan pada saluran bahan bakar, maka perlu dilakukan
pembuangan udara. Ganguan ini terjadi kemungkinan akibat dai kendurnya saluran
bahan bakar sehingga ada udara yang bisa masuk ke dalam saluran, saluran bahan
bakar telah mengalami pembongkaran atau pompa pengalir mengisap udara kosong
karena volume bahan bakar terlalu sedikit.
Langkah
pembuangan udara berturut-turut, yaitu kencangkan semua klem bahan bakar
sehingga tidak ada kemungkinan kebocoran pada klem-klem slang bahan bakar,
kendurkan baut pembuang udara pada saringan bahan bakar atau pada pompa
injeksi, putar pompa tangan atau priming
pump sehingga terbebas lalu mulailah memompa dengan tangan, teruslah
memompa sampai bahan bakar yang keluar dari baut pembuang udara tidak berbusa
dan gerakan pompa lebih berat dari semula, jika busa sudah tidak keluar dari
baut pembuang udara, segera kencangkan baut pembuang udara agar udara tidak
masuk kembali ke sistem bahan bakar, jika angin terlalu sering masuk ke sistem
bahan bakar, lebih baik gantilah seluruh slang bahan bakar karena kemungkinan
besar slang telah bocor.
Gambar. Posisi Baut Pembuang Udara
6.
Membongkar
Nozzle
Setelah
nozzle digunakan, pada nozzle akan terdapat tumpukan karbon dan
kotoran yang bisa menghalangi aliran bahan bakar. Oleh karena itu, nozzle harus dibongkar dan dibersihkan
dengan cara lepaskan nozzle dari pipa
bahan bakar. Lepaskan nozzle holder
dan keluarkan pegas tekan, washer, nozzle needle, dan nozzle bodi. Bersihkan lubang-lubang yang terdapat pada nozzle dengan jarum. Cucilah nozzle dengan solar, kemudian rakit
kembali nozzle. Setelah nozzle dirakit, cobalah tekan nozzle dengan nozzle tester. Yang perlu diperhatikan adalah jika membongkar
beberapa nozzle secara bersamaan,
komponen-komponen nozzle tidak boleh
saling tukar.
7. Pemeriksaan Injection Nozzle
Mesin
diesel yang bekerja secara terus-menerus akan mengalami penurunan perfoma. Salah
satu bagian dari mesin diesel yang mengalami penurunan perfoma adalah Injection Nozzle dan pegas tekan. Nozzle akan mengalami keausan karena
gesekan darn pegas tekan akan mengalami kelemahan sehingga tekanan bahan bakar
yang keluar dari nozzle turun.
Dengan
turunnya tekanan bahan bakar dari nozzle,
mengakibatkan pengabutan bahan bakar didalam ruang bakar tidak bisa sempurna. Akibat
konsumsi bahan bahan bakar boros dan keluar asap hitam dari knalpot. Berikut langkah-langkah
pemeriksaan nozzle, yaitu :
a. Lepaskan
nozzle dari pipa bahan bakar lalu
pasang pada pipa bahan bakar pada nozzle
tester.
Gambar. Nozzle Tester
b. Kencangkan
baut pengikat nozzle sampai tidak ada
kebocoran.
c. Tekan
tuas nozzle tester dan lihatlah angka
yang ditunjukan oleh Barometer. Jarum
akan bergerak searah jarum jam menunjukan tekanan terus naik.
d. Entakkan
tekanan tuas dan lihat angka maksimal yang ditunjukkan oleh jarum.
Minimal tekanan yang ditunjukan
jarum adalah 80 kg/cm2 atau sesuai dengan spesifikasi dari pabrik
yang membuat. Jika tekanan telah turun dari spesifikasi, maka bongkar nozzle dan tambahkan ring washer diatas pegas tekan setebal
0,05 mm lalu rakit kembali dan periksa tekanan penyemprotan nozzle sampai standar.
e. Periksa
pula bentuk semprotan bahan bakar dari nozzle.
Dari nozzle tidak boleh ada bahan bakar yang menetes, sudut semprotan
tidak boleh terlalu besar, terlalu kecil, atau arah semprotan membengkok. Bentuk
semprotan harus lurus, tidak terdapat bahan bakar yang menetes, dan sudut
semprotan sekitar 4o.
Perhatikan beberapa bentuk
semprotan bahan bakar dari nozzle berikut
!
Gambar. Bentuk Semprotan Bahan Bakar dari Nozzle
8.
Pembongkaran
dan Kalibrasi Pompa Injeksi
Penyaringan bahan bakar yang baik
dapat dicapai dengan :
a. Perhatian
yang besar terhadap cara menyimpan bahan bakar dan mengganti filter-filter. Filter bahan bakar harus diganti setiap kali kendaraan diservis.
b. Menggunakan
hanya minyak diesel yang mutunya paling baik.
Dengan penyaringan yang baik, lama
pemakaian sebuah pompa bahan bakar dapat mencapai 8.000 – 10.000 jam kerja. Keausan
elemen-elemen pompa akibat lama pemakaian pompa, sangat tergantung pada baik
tidaknya penyaringan bahan bakar.
Hal
ini yang menyebabkan cepat ausnya bagian-bagian pompa injeksi adalah kurangnya
perhatian pada penggantian minyak pelumas yang melumasi poros nok pompa,
bantalan-bantalan, dan rol-rol pengangkat plunger.
Penggantian pelumas ini hendaknya dilakukan bersama-sama dengan penggantian
pelumas motor.
Pembongkaran
pompa injeksi dilakukan dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut :
a. Lepaskan
pipa tekan, nepel tekan, paking, pemegang katup tekan, dan
pegasnya.
b. Lepaskan
katup tekan dan dudukannya menggunakan alat penarik khusus.
c. Lepaskan
pelat katup.
d. Sisipkan
pemegang tappet ke celah antara kepala baut dan mur pengunci dan lepaskan pelat
bantalan kemudian keluarkan poros pompa. Gunakan penarik untuk mengeluarkan
poros.
e. Lepaskan
sumbat bawah, pengantar plunger,
mangkuk pegas bawah, plunger, dan
pegas plunger.
f. Lepaskan
pen pengunci dan paking.
g. Lepaskan
silinder plunger dengan mendorongnya
keluar menggunakan sepotong kuningan atau fiber
(bahan lunak).
h. Lepaskan
mangkuk pegas atas dan tabung pengatur.
i.
Periksa bagian plunger dan silinder, katup tekan, dan dudukannya, pegas plunger, poros pompa, dan
bantalan-bantalannya. Untuk memeriksa plunger
dan silindernya, katup tekan dan
dudukannya, gunakan kaca pembesar. Plunger
dan silindernya tidak dapat diperbaiki, jika aus harus diganti kedua-duanya
sebagai satu pasangan.
Langkah – langkah untuk memasang kembali pompa
injeksi merupakan kebalikan dari langkah – langkah pembongkaran. Setelah pompa
terakit kembali, isikan minyak pelumas secukupnya untuk kemudian diperiksa dan
disetel dengan mesin penguji kalibrasi.
Pengujian
dan penyetelan pada dasarnya adalah untuk :
a. Memeriksa
keadaan plunger dan silindernya.
b. Memeriksa
dan jika perlu menyetel jumlah bahan bakar yang ditekan oleh tiap-tiap pompa (kalibrasi).
Gambar. Alat Kalibrasi Pompa Injeksi
Dalam menguji dan menyetel kalibrasi pompa injeksi,
hendaknya selalu mengikuti instruksi-instruksi yang tercantum dalam buku
petunjuk pabrik mesin penguji dan spesifikasi pompa injeksi. Daftar berikut
memperlihatkan spesifikasi jumlah bahan bakar yang harus ditekan dari pompa
injeksi CAV untuk bermacam-macam plunger
tiap 100 kali tekan (langkah). Pada daftar tercantum pula putaran poros dan
panjang pembukaan batang plunger. Jumlah
penekanan dinyatakan dalam cm3.
Penyetelan jumlah bahan bakar yang ditekan dilakukan
dengan memutar tabung pengatur plunger
setelah mengendurkan sekrup penjepit segmen
gigi pengatur.
Putaran/Menit Poros Pompa
|
Diameter Plunger
|
Volume Bahan Bakar dalam cm3
pada Panjang Pembukaan Control Rack
|
||
6 mm
|
9 mm
|
12 mm
|
||
200
600
|
7,5 mm
7,5 mm
|
1,7 – 2,3
2,2 – 2,8
|
5,1 – 5,9
5,5 – 6,3
|
8,4 – 9,3
8,8 – 9,8
|
Komentar
Posting Komentar